Ini tentang kami, ya kami. Tim hebat yang sukses
menyelenggarakan Diklat Daring Google Classroom dan Quizizz 2 Matematika
Nusantara secara gratis, sebagai bakti MN untuk Negeri yang diiikuti oleh
ribuan peserta dari seluruh penjuru Indonesia dan meliputi berbagai kalangan
dari Guru, Kepala Sekolah, Mahasiwa, Dosen, dan Pemerhati lainnya, dari
berbagai mata pelajaran, tidak hanya matematika saja. Tim hebat itu adalah Pres
MN, SekJend MN, Pengurus MN, Tim Webex, Tim Data, Panitia, Mentor dan Walas
yang bekerja keras demi suksesnya DDGCQ2 MN
Semua berawal dari ide Pak Pres MN yang sering kami sebut PCM di
obrolan dapur MN tentang aksi MN untuk negeri maka dicetuskan keinginan mengadakan
diklat daring lagi mengakomodir situasi pembelajaran kelas nyata yang tidak
memungkinkan. Kala Pak Pres bersabda, maka para punggawa2 dan dayang2 pun
bergerak merencanakan dan menyiapkan sesuatu, semua serba instan. Pendaftaran
dibuka oleh SekJend MN yang biasa kami panggil dengan sebutan Pak Duren.
Mulailah tim dapur, pengurus pusat , pengurus daerah juga MN lovers bergerak
membagikan link pendaftaran di media-media sosial yang mereka punya. Di saat
situasi yang mewajibkan guru dan siswa di rumah, maka diklat daring gratis inipun
mendapat sambutan yang sangat hangat dan dibanjiri oleh ribuan peserta.
Jujur, kami tidak menyangka peserta akan sebanyak itu. Meskipun Matematika
Nusantara (MN) sering mengadakan diklat daring, namun dengan peserta yang jumlahnya
ribuan, kami tentu harus bekerja
habis-habisan. Awalnya prediksi kami, peserta hanya dalam hitungan ratusan
bukanlah ribuan. Tapi prediksi itu meleset, hari pertama dibuka pendaftaran,
peserta sudah membludak. Hari kedua pendaftaran, peserta sudah menembus angka ribuan.
Hal yang sungguh membuat kami terpana. Mulailah perekrutan Mentor dan Wali
kelas (Walas) kami lakukan, karena tim
dapur dan pengurus MN pasti kewalahan menghadapi peserta yang banyak. Ada
mentor yang awalnya mendaftar jadi peserta, kami tarik ikut duduk dan meracik
menu di dapur panitia, ada yang awalnya asyik dengan kebunnya dijadikan Wali
kelas dan lupakan sejenak hasil kebunnya. Ada rayuan maut, lobby-lobby, dan jemput
bola. Di balik itu, ada kriteria yang kami terapkan untuk merekrut semuanya untuk
mau bekerja keras. Ya kerja keras untuk semuanya, mau untuk belajar, berbagi,
memotivasi dan menginspirasi sesuai motto MN. Mau melayani tanya jawab peserta, mau dijapri
peserta siang malam, karena pembelajaran daring / online tidak berbatas waktu.
Walaupun jadwal dan silabus dibagikan, tapi kenyataannya di saat diklat
berlangsung diskusi tak berbatas waktu.
Hari ketiga pendaftaran kami sempat ragu dan memutuskan untuk
menutup pendaftaran. Tapi sekali melangkah, pantang kita mundur, begitu kata PCM. Sehingga pendaftaran terus kami buka
selama 4 hari sesuai flyer yang kami bagi.
Grup telegram diklat yang kami sebut aula pun dibuat dan
diupgrade menjadi supergrup agar mampu menampung ribuan peserta. Tim hebat bahu
membahu menjebloskan peserta yang sudah mendaftar untuk masuk aula TG. Peserta
ditambahkan, dikasih link untuk duduk manis di aula menunggu pendaftaran
ditutup dan semua peserta masuk aula. Hari keempat pendaftaran ditutup siang
hari, agar ada waktu tim data Pak Emka sebutan beliau untuk memilah data yang
masuk. Ada peserta yang bahkan sampai delapan kali mendaftar dan memberi respon
di link pendaftaran. Contact person yang kami sebut resepsionis selalu dibanjiri sms, chatt Wa, telepon dan
japrian telegram dari banyak orang yang intinya ingin mengetahui tentang diklat
daring MN.
Tak cukup aula TG, kelas-kelas kecil juga kami siapkan. Yang
awalnya 12 kelas akhirnya fix menjadi 20 kelas, agar peserta bisa tercover
nantinya. Perekrutan mentor dan Walas tambahanpun kembali dilakukan demi mengakomodir
banyaknya peserta agar mereka terlayani dengan baik. Semua serba cepat, semua
serba daring namun keprofesioanalitas mereka terlihat jelas. Mereka yang
direkrut menampakan kesungguhan dan kerja keras.
Kelas Goggle Classroom (GC) dibuat oleh Pak Pres MN, yang
awalnya sebanyak 12 kelas namun akhirnya menjadi 20 kelas. Pembagian kelas,
yang didampingi oleh 1 mentor GC , 1 mentor Q dan 1 orang walas dilakukan. Sebagai
Mentor Utama GC Pak Moch. Fatkoer Rohman Sang Pres MN / Ketua Umum MN, Mentor
Utama Quizizz Pak Duren / Dudi Wahyudi (Sekjen
MN) dan beberapa panitia. Waktu yang terus berjalan, peserta diklat yang sudah
berdatangan dan menunggu di aula, membuat kami semua harus bertindak serba
cepat dan harus tepat. Kami tak perlu jumawa dan bangga dengan banyaknya
peserta, kami harus melakukan sesuatu semampu kami, seluruh potensi dikerahkan,
semua mentor dan walas diberdayakan Karena kami semua sudah berkeinginan terus melangkah
bersama.
Sore Minggu tanggal 29 Maret 2020, akhirnya daftar peserta
diklat DDGCQ 2 MN kami sebar di web MN, di media social, lagi-lagi MN lovers
sangat berperan di sana. Minggu Malam peserta diberikan pengarahan untuk
kegiatan selama 7 hari ke depan. Silabus dan jadwal dibagikan, mentor dan walas
sangat berperan penting dalam mengarahkan peserta ke kelas kecil TG nya untuk
kemudian juga menuju kelas GC nya.
Ruang panitia selalu ramai dengan diskusi dan canda di sela2 masuk
kelas kecil. Disana kami berbagi satu sama lain, saling menguatkan, saling
memotivasi. Kelas-kelas kecil TG tak pernah sepi dari permasalahan, japrian
demi japrian berdatangan ke semua panitia, mentor dan walas karena memang
peserta memiliki dasar kemampuan IT yang berbeda satu sama lain. Semua dilayani
dengan sabar, walaupun kadang tak semua japrian bisa langsung terbalas.
Diantara tugas keluarga, tugas sekolah dan lainnya, Tim hebat
terus menunjukkan kemampuan mereka, sangat terlihat kematangan dan keikhlasan disana.
Jadwal yang padat, materi yang dianggap peserta sangat banyak, belum lagi jadwal
pleno di Webex yang mengharuskan kami memiliki persiapan sebelumnya. Mentor harus
membaca terlebih dahulu dari peserta, itu pesan PCM kepada kami.
Tim hebat sangat rendah hati begitu Pak Duren menyebutnya, Pengaturan
jadwal webex selalu diwarnai dengan rasa rendah hati, hal ini bukan karena
mereka tak mampu. Akhirnya beberapa jadwal dibuat dengan lagi-lagi sedikit
rayuan dan kadang pemaksaan dalam tanda kutip. Sehingga pembukaan dan Pleno
materi sebanyak 4 kali di Room Webex bisa berjalan lancer. Terbukti, saat sesi pembukaan
di room webec diikuti 1187 peserta, rekor terbaru peserta terbanyak kata Bu
Siti Zulaiha yang kami sebut Bu Dzu, Tim Webex yang mantap.
Ribuan peserta dari berbagai kalangan, lintas mapel, lintas
jenjang pastinya banyak permasalahan yang muncul diantaranya mentor dan walas
yang mengampu lebih dari 200 an peserta di satu kelas, sehingga kadang kurang
memperhatikan satu demi satu anggota kelasnya. Bahkan ada mentor dan walas yang
mengampu di dua kelas berbeda, tak apalah semua serba daring.
Mentor Utama tugasnya memberikan materi dan tugas di semua
kelas. Mentor kelas tugasnya sebagai fasilitator dalam diskusi di aula, kelas
TG dan GC. Namun beberapa mentor ikut berperan membantu tugas walasnya. Wali
kelas bertugas mendampingi mentor dan peserta di kelas, merekap kehadiran
peserta, menjemput peserta dan melaporkannya kepada panitia.
Kemarin diklat itu sudah usai, penutupan sudah dilakukan, empat
kali Pleno di Room Webex telah dilewati dengan lancar. Peserta sudah
bercengkrama bersama keluarganya dengan tenang, waktu yang susah didapat saat
materi dan penugasan didapat. Namun mentor masih berjibaku dengan tugas-tugas
yang belum dinilai karena peserta terlambat mengirimnya. Postest yang diadakan melalui Quizizz dengan
segala lika likunya mewarnai jalannya
proses pengambilan nilai. Ada peserta yang telat, tertidur, lupa jadwal, dan kesibukan
lain di waktu yang sama.
Walas sibuk rekap kehadiran peserta baik di TG, GC dan room
Webex, semua diamati seperti mencari kutu, menyingkronkan dengan daftar hadir,
berharap tak ada satupun yang terlewat dan dirugikan. Panitia sibuk dengan pendataan
peserta yang keliru dalam mengisi data, sibuk menpersiapkan SK Kelulusan. Mengharapkan
banyak kenaikan persentase kelulusan, namun kriteria tetap ada, dan aturan
tetap harus dipenuhi, lupakan sejenak koneksi, semua proses wajib diikuti
siapapun tanpa kecuali. Peserta menunggu dengan harap-harap cemas, walau tujuan
utama ikut diklat untuk menimba ilmu dan mendapat sertifikat adalah bonusnya.
Selamat untuk tim hebat DDGCQ 2 MN, selamat untuk Matematika
Nusantara, bangga terlibat di dalamnya. Semoga ini menjadi lading amal bagi
semua dan semoga berkah.
#Salam B2M2
#Bakti MN Untuk Negeri